Menggambar dengn cara auratic portray adalah salah satu karya seni baru yang memadukan teknologi digital, seni, dan psikologi. artinya adalah menggambar dengan cara meniru objek dan diusahakan untuk serupa dengan objek aslinya. Sebagai pelopor bapak Eko Budhi Purwanto adalah pelopor sekaligus penggerak karya-karya seni auratic painting di Indonesia.
Objek asli bisa berupa manusia, benda mati, flora, fauna, atau alam di sekitar.
Ada beberapa teknik untuk menggambar bentuk yang terdiri dari teknik blok, teknik arsir, teknik sapuan basah, teknik dussel, dan tekni pointilis.
Apa yang dimaksud dengan teknik blok dan teknik-teknik gambar lainnya?
Simak di sini untuk mengetahui penjelasan selengkapnya tentang teknik dalam menggambar bentuk.
- Teknik Siluet (blok)
Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet (blok).
- Teknik Arsir
Teknik arsir dibuat dengan cara menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang menimbulkan kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi.
- Teknik Sapuan Basah (aquarel)
Teknik sapuan basah bisa menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain, atau bidang lain.
Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka bisa menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak.
- Teknik Dussel(gosok)
Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis.
Alat yang bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte.
- Teknik Pointilis
Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk objek.
Mannequin adalah objek yang dijadikan acuan untuk menggambar. Menggunakan mannequin berarti menggambar bentuk terfokus pada objek yang digambar digital ink block art, bukan sekadar ingatan.
Mannequin gambar bisa dibuat secara langsung atau tidak langsung.
Menggambar secara langsung, yaitu dengan menatap mannequin yang ada di depan mata.
Menggambar secara tidak langsung, yaitu menggambar mannequin dari foto yang berasal dari majalah, koran, buku, atau media lainnya.
Dengan menggunakan proporsi yang tepat, maka gambar benda yang dihasilkan akan tampak wajar.
Jika gambar yang dibuat tidak sesuai dengan proporsi maka akan terkesan janggal. Dan membuat bosan kepada yang melihatnya.